HMJ Sosiologi mengadakan acara Seminar Videografi dengan tema “Foster a Creative Spirit With The Role of Videography in The Digital Era"

   


Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi UIN Walisongo Semarang telah sukses menggelar program kerja yang merupakan agenda dari Departemen MEDINFO (Media dan Informasi), dengan mengangkat tema "Foster a Creative Spirit With The Role of Videography in The Digital Era" yang dilaksanakan di Ruang Teater Gedung IsDB FITK UIN Walisongo Semarang, pada hari Rabu (07/9/2022).

Dalam tujuan diadakannya seminar Videografi ini untuk meningkatkan skill, pengetahuan kemajuan teknologi digital dalam mempersiapkan sedikit bekal untuk generasi muda di era digital saat ini. Seminar Videografi yang menjadi salah satu program kerja dari Departemen MEDINFO yang telah sukses dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 7 september 2022. Dengan mengundang seorang pemateri hebat serta ahli dibidangnya yakni, Randang Yesha K., S. I.Kom. Beliau juga merupakan seorang Content Creator yang aktif dalam memberikan edukasi maupun praktek dalam segi videografi menggunakan kamera maupun handphone. Sehingga, acara ini telah sukses dengan menarik peserta kurang lebih 100 partisipan audiens.


Banyak sekali asumsi diranah mahasiswa yang beredar mengenai, mengapa harus Videografi? Dan seberapa pentingnya Videografi ini? Karena, Videografi itu sendiri sebagai alat branding, atau keperluan promosi di media sosial. Sebab, videografi itu sendiri mengikuti dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih saat ini.

Dalam mendapatkan hasil pengambilan video yang baik dan bagus, tidak diwajibkan untuk harus menggunakan kamera. Namun, bisa juga menggunakan kamera Handphone seluler, dan hasil video yang di hasilkan juga tidak kalah bagus. Jangan membeli barang perlengkapan dengan hanya berdasarkan keinginan belaka, namun balik lagi kita harus mengutamakan apa yang menjadi kebutuhan diri kita pribadi. 

Adapun faktor pendukung untuk menjadi pelelngkap menciptakan video yang bagus, yaitu :

  1. Sosial Media. Semua makhluk sosial sudah tidak asing dengan Sosial media atau sering disebut dengan sosmed. Sosmed sudah dianggap sebagai kebutuhan sehari-hari, semua bentuk  kegiatan sehari-hari selalu di abadikan dengan tujuan ajang untuk arsip atau untuk diketahui orang lain kegiatan yang sedang kita lakukan. Namun, tujuan sosmed yang tidak kalah penting yaitu mempublikasikan hasil karya kita. Sebab, media sosial itu langkah awal ketika ingin merintis menjadi videografer. Dengan mengupload karya kita, banyak dampak positif pula untuk diri kita pribad yaitu menambah soft-skill ­personal, dapat merasakan apresiasi positif yang setidaknya bisa menimbun rasa lelah dari proses pembuatan video tersebut, sampai membangkitkan rasa branding dalam diri kita sendiri, karena Videografi memiliki cakupan yang begitu luas.
  2. Digital EraTidak perlu dipungkiri, kemampuan videografi sangat dibutuhkan di Era Media Digital ini. Sebuah kegabutan apa kesukaan dengan bermodal sebuah take video random apabila dikembangkan hingga menjadi video yang berdurasi panjang akan menghasilkan karya. Namun, apabila ingin selalu terus belajar dan berkembang mendalami videografi karya tersebut akan menghasilkan konten dan cuan.
  3. LifestyleMengabadikan moment itu sangat penting dan tidak boleh terlewatkan di masa sekarang. Dalam membuat konten videografi, sang pembuat konten pun harus update dengan perkembangan tren yang beredar. Terutama lifestyle yang merupakan sebuah seni yang sudah dibudidayakan oleh semua orang. Semisal videografer membuat video menggunakan tema beraktivitas di Outdoor atau pemandangan lalu dijadikan cinematic. Hal tersebut akan membuat kalangan muda tertarik, lalu ingin mengunjungi tempat tersebut. Secara tidak langsung, konten yang telah dibuat tersebut, disukai para manusia, dan membuat kamu terkenal secara berproses.

 Fitur pengaturan sebelum merekam video untuk mendapatkan hasil yang memuaskan

  1. Shutter Speed. Biasa dikenal dengan kecepatan rana atau menentukan cepat atau lamanya bukaan lensa. Apabila shutter speed lambat maka akan menciptakan motion yang blur atau hasil jepretan foto nya akan menghasilkan efek gerakan. Penggunaan pengaturan shutter speed dengan 1/250 detik itu sudah bisa memotret burung yang sedang terbang dengan jelas. Lalu, apabila dengan pengaturan 1/60 detik, tangkapan yang dihasilkan yaitu burungnya kabur. Intinya semakin shutter speednya tinggi, maka foto yang dihasilkan akan semakin jelas.
  2. Aperture. Biasanya dikenal sebagai bukaan atau lensa kamera. Apabila nilai aperture semakin kecil, maka video akan fokus di objek dan latar belakang menjadi blur, dan sebaliknya. Jika aperture nya semakin besar maka objek dan latar belakang sama-sama jelas.
  3.  ISO. Biasanya ISO ini sering digunakan untuk mengukur tingkat sensitivitas sensor terhadap cahaya. Penggunaan ISO yang paling aman yaitu 100/200. Semakin tinggi pengaturan ISO yang digunakan maka makin cerah atau makin banyak cahaya yang masuk.

Tips Merekam Video 

  • Pegang Kamera atau HP dengan kedua tangan, tujuannya yaitu agar rileks dan hasil videonya tidak bergerak atau bisa menggunakan gimbal, mic tambahan, dan lain sebagainya.
  • Apabila dalam dunia acting, ketika sutradara sudah mengucapkan “Kamera rolling” maka kameramen sudah memulaikan rekaman.
  • Dalam pengambilan gambar usahakan HP atau kamera disejajarkan atau selevel mata, tujuan agar tetap dalam jangkauan ketika sedang merekam.
Macam- macam angel video
  • From angel
  • Eye angel
  • High angel
  • Birt angel


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inisiatif membangun kekuatan intelektual, Departemen Pendidikan dan Penalaran (PILAR) HMJ Sosiologi FISIP UIN Walisongo Semarang mengadakan kelas penelitian di Desa Merbuh, Kecamatan SIngorojo, Kabupaten Kendal

HMJ Sosiologi mengadakan acara Pekan Ceria yang dilaksanakan di Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang

HMJ Sosiologi menggelar acara eLSiS dengan tema "Analisis Kebijakan Pemerintah Terhadap Pengendalian Harga Kebutuhan Pokonya"