Kenapa Cemburu Kepada Pasangan? (Pandangan Teori Strutktural Fungsional)
Kenapa
Cemburu Kepada Pasangan? (Pandangan Teori Strutktural Fungsional)
Adi Bahtiar
Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang - Indonesia
Siapa
yang baca artikel ini tapi belum pernah merasakan cemburu? Pasti semuanya
pernah merasakan cemburu meskipun tidak sesering yang memiliki pasangan heheh.
Secara sederhana cemburu adalah perasaan yang dipengaruhi dengan emosi dan
menimbulkan rasa curiga, marah, takut kehilangan dan perasaan kompleks lainnya.
Orang yang cemburu biasanya dipengaruhi oleh emosi negatif dan sampai
mempengaruhi hubungan atau bahkan merusak kesehatan mental. Secara umum cemburu
sering dikaitkan dengan orang yang memiliki pasangan karena perasaan ini sering
dikaitkan dengan hubungan percintaan. Namun pada tulisan kali ini cemburu
kepada pasangan akan dilihat menggunakan perspektif teori struktural
fungsional.
Sebelum
membahas terlalu jauh tentang cemburu yang dilihat dari teori struktural
fungsional, maka harus tahu dulu apa itu teori struktural fungsional. Secara
sederhana teori ini adalah teori sosiologi milik dari Robert Merton yang
menekankan kepada keteraturan dan kebertahanan seseorang. Konsep teori ini ada
memiliki dua konsep yaitu fungsi dan disfungsi. Fenomena cemburu dalam suatu
pasangan memang hal wajar yang merupakan suatu proses ikatan cinta dan sayang,
dimana pasangannya tidak ingin ditinggal atau dilepas oleh pasangannya. Cemburu
yang wajar adalah cemburu yang tahu batasannya, tidak berlebihan dan tidak
menyesal dimasa depan. Bila dilihat dari
kacamata atau perspektif sosiologis khususnya teori struktural fungsional maka
cemburu merupakan suatu bukti cinta dan sayang terhadap pasangannya. Cemburu
merupakan sesuatu yang fungsional bagi orang yang sedang menjalin hubungan.
Cemburu merupakan salah satu fakta sosial pada pasangan dimana sifat cemburu
diluar diri individu yang memkasa orang yang dicemburuinya mengikuti
kehendaknya. Sifat cemburu lahir karena adanya konsensus dari sebuah rasa
cinta dan sayang terhadap
pasangannya. Rasa cemburu memiliki sifat
fungsi dan disfungsi. Fungsinya adalah dengan cemburu orang menunjukan cinta dan
sayang kepada pasangannya dan juga supaya pasangannya tidak lepas darinya. Sedangkan bagi yang dicemburui
menjadi sebuah sifat disfungsi karena cemburu dianggap menjadi keburukan dalam
suatu hubungan pasangan tersebut, merasa tidak nyaman dan merasa hilangnya
kepercayaan.
Selain cemburu dilihat dari perspektif teori struktural fungsional, secara umum sikap cemburu yang berlebihan juga memiliki dampak yaitu sebagai berikut:
1. Efek Buruk Kepada Mental
Sikap
cemburu hanya akan menimbulkan rasa curiga dan hanya melihat sisi negatif dari
suatu pasangan yang dicemburui. Sebenarnya orang yang selalu cemburu adalah
orang yang tidak percaya diri, merasa tidak percaya diri dan pesimis, selalu
merasa marah, stres, bahkan depresi yang akan mempengaruhi kesehatan mental.
2. Dampak Buruk Kepada Kesehatan
Orang
yang cemburu berlebihan akan susah tidur atau insomnia dan terkadang orang yang
cemburu akan melampiaskannya kepada makanan manis sehingga menyebabkan diabetes
bahkan obesitas.
3. Hubungan Jadi Berakhir
Orang yang cemburu terlalu berlebihan biasanya terlalu menekan, dan yang diemburui selalu merasa tidak nyaman. Bukannya langgeng atau menyelamatkan hubungan justru hubungan pasangan tersebut bubar karena sering terjadinya konflik.
Referensi:
1.
Buku Paradigma Sosiologi Modern (George Ritzer)
2. www.halodoc.com
Komentar
Posting Komentar