HMJ Sosiologi menggelar Diskusi eLSiS dengan tema "Ragam Kontruksi Gender"
Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi UIN Walisongo Semarang Menggelar acara rutinan yang di selenggarakan setiap bulanan, yakni Diskusi Elsis. Diskusi Elsis pada bulan Juni membawakan tema “ Ragam Konstruksi Gender" yang dilaksanakan pada platform Googke Meet dan Streaming di Youtube pada tanggal (18/07/21).
Diskusi elSiS merupakan kegiatan talkshow dengan narasumber-narasumber terpercaya dan kompeten yang membahas seputar informasi kasus sosial sekaligus wadah pengembangan diri dan penalaran kritis. Diskusi eLSiS ini di hadiri Pematrek hebat yaitu Nur Hasyim, M.A (Dosen Sosiologi FISIP UIN Walisongo).Acara di bawakan oleh Galuh Tiasari (Departemen SOSMA), dan dinoderatori oleh Jihan Faridah ( Departemen PSDM).
“Tanggal 14 Juli kemarin terdapat perayaan International non binary day, dirayakan karena kritik terhadap cara pandang kita tentang jenis kelamin dan gender. Karna selama ini kita hanya mengetahui jenis kelamin laki-laki dan perempuan & kita hanya mengetahui 2 jenis gender yaitu feminim dan maskulin, itu namanya binary. International non binary day mengkritik hal itu bahwa secara biologis manusia itu tidak melulu dibedakan melalui laki-laki dan perempuan, tetapi ada yang disebut dengan intersex yang terdapat antara laki-laki dan perempuan. Kemudian untuk aspek gender pada dasarnya kita tidak melulu hanya (male-female, men-women, transgender). International non binary day ingin menyadarkan bahwa di dalam kehidupan kita itu dari segi jenis kelamin tidak melulu memakai sebutan perempuan laki-laki tetapi bahwa transgender, dan dari segi gender tidak hanya feminim-maskulin tetapi di antaranya ada androgin (yang keduanya ada)”.
“Kita semua terbiasa berpikir dikotomik, contohnya siang-malam, perempuan-laki-laki, atas-bawah. Sehingga berpikir dikotomik meyebabkan pengabaian yang ke-2, ke-3 dan seterusnya, selain itu menyebabkan sesat pikir. Seperti contoh: kita selalu berpikir bahwa jika anak muda tidak segera menikah maka zinah dan apabila hanya menyebabkan zinah maka dinikahkan, hal ini adalah cara berpikir dikotomik yaitu, nikah dan zinah. Tetapi sebetulnya ada yang ke-3 yaitu tidak menikah muda dan tidak berzinah yakni menjadi remaja-remaja yang bertanggung jawab. Maka sebagian yang mempromosikan nikah muda mempunyai alasan supaya terhindar zina dan itulah berpikir dikotomi”.
“Apabila kita membahas tentang keragaman gender, kita mulai dari klarifikasi konsepto dan yang perlu kita klarifikasi adalah sex dan gender. Kita sering mendengar memberikan peran dan tanggung jawab kepada Anda, misalkan anak perempuan yang diberikan kewajiban mengerjakan keja2 domestik, lalu kemudian orang tua Anda mengatakan “kamu itu perempuan, harus mengerjakan pekerjaan2 domestik”, begitu juga anak laki-laki kamu tidak akan pernah dibebani pekerjaan2 domestik itu, lalu kemudian dikatakan bahwa itu adalah kodratnya perempuan. Ini adalah tidak jelasan konseptual antara seks dan gender, kodrat adalah hal yang melekat yang diberikan oleh Tuhan, sementara menyapu, memasak tidak ada teks al-quran yang menyebutkan perempuan harus memasak dan menyapu. Tetapi yang ada adalah orang tua ibu Anda mengatakan kepada anak perempuannya bawah harus pintar memasak dan juga ayah dari bapakmu mengatakan kepada anak laki-lakinya harus tulang punggung”.
“Apabila Anda belajar sosiologi maka akan terlihat jelas tentang bagaimana asal-usul perempuan memasak atau bagaimana tentang asal-usul laki-laki menjadi tulang punggung keluarga”
- Pertama kita harus klarifikasi adalah konsep Sex; adalah apa yang melekat pada tubuh laki-laki dan perempuan (biological sex) berikut proses pertumbuhan dan fungsinya. Dia melekat secara biologis dan terlihat seperti saat USG orang dapat melihat apakah anaknya perempuan atau laki-laki.
- Kedua yaitu mengenai gender adalah apa yang dilekatkan, diajarkan (meaning and interpretation/cultural representation) dan dilakukan (practice) oleh laki-laki dan perempuan dalam kehidupan sosial. Begitu di USG ayah anda tahu bahwa anda adalah laki-laki, ayah Anda akan berpikir bahwa Anda harus menjadi tulang pungung keluarga, rambutnya harus pendek, baju-bajunya harus biru, harus bermain sepak bola. Itu tadi adalah pemaknaan. Jadi begitu tahu jenis kelamin dar USG kemudian orang tua Anda memberi meaning atau makna-makna, dan kemudian makna itu di praktekan pada kehidupan anaknya. Apabila membicarakan gender itu adalah diluar dengan biologis, maka saya sebutkan gender itu hasil dari diajarkan, disematkan dan dilakukan.
Cara mengenali sex dan gender, sebagai berikut:
SEX |
GENDER |
Jenis kelamin biologis |
Jenis kelamin sosial |
Laki-laki dan perempuan |
Maskulinitas dan feminitas |
Kodrati atau pemberian Tuhan |
Dibentuk secara sosial, dipengaruhi budaya dan sejarah |
Sejak lahir |
Dipelajari melalui proses sosiolisasi |
Tidak bisa berubah |
Bisa berubah |
Tidak bisa dipertukarkan |
Berbeda antar tempat |
Dinilai setara |
Maskulinitas dianggap sebagai norma/patokan |
“Konsep-konsep dasar ini lebih advance dan lebih maju lagi di kursus tentang gender.dan tadi semuanya pertanyaan dari daire karena basisnya adalah ini.karena pembahasan ini lebih sensitif maka kita taruhkan prespektif mengenai agamanya yang terlalu jauh,karena jika kita nerbicara mengenai agama maka diskusi tentang gender ini akan berhenti".
1.Gender Identitas
Identitas gender ini berkaitan dengan bagaimana anda berpikir tentang diri anda.misalkan gini saya seorang laki-laki dansaya nyaman menjadi laki-laki maka kemudian saya bisa laki-laki. Jadi apa yang anda berikan dan makna dan aspek pada tubuh anda.saya memiliki penis krosom dengan xx1,lalu hormon saya adalah testosteron maka saya nyaman menjadi seorang laki-laki.begitupun sebaliknya ada yang perempuan yang nyaman dengan laki-laki atau ada yang perempuan di tengah-tengah yang biasa di sebut dengan transgender pilihan mungkin dia memiliki hormon progestoren saya punya kromosom xx tetapi saya tidak nyaman dengan itu.asas saya nyaman dengan menyebutkan identifikasi saya sebagai laki-laki maka disebut dengan transgender atau ada yang masih belum bisa menunjukan apakah saya ini laki-laki atau saya perempuan.
2.Gender Ekspresi
Jadi berkaitan dengan yang anda munculkan,anda ekspersikan,penampilan apa yang anda tunjukan.biasanya tunjukanya adalah nilai-nilai gender tradisional misalnya laki-laki itu mencari pekerjaan publik dan perempuan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan domestik.Nah tapi,ada ekspresi yang feminim jadi ekspresinya adalah yang biasanya berkaitan dengan lemah lembut,kasih sayang,kelembutan,kepedulian,keperawatan dan ada ekspresi maskulin yang biasanya berkaitan dengan kekuatan suproritas dan sebagainya .dan nanti ada yang imbifit atau ada yang memadukan antara maskulin dengan feminim yang di sebut dengan antroge.Nah dua diantara laki-laki yang identitas gendernya laki-laki dia tifak selalu ekspresinya maskulin dan dia yang perempuan tidak selalu ekspresi dengan feminim,dia bisa androge maupun sebaliknya dengan perempuan ada yang ekspresinya maskulin maka ada istulah tomboy lalu ada ekspresinya laki-laki feminim.jadi ada yang melambai lalu mengatakan .nah dua hal ini berhubungan tetapi tidak berhubunganekspresi gender anda tidak di tentukan oleh gender identitas anda Cuma memang dia berhubungan tetapi tidak menentukan.anda memiliki penis tetapi tidak selalu maskulin,anda memiliki vagina tetapi tidak selalu feminim.memang penis dan vagina berhubungan dengan maskulin dan feminim tetapi tidak di tentukan oleh.karena jika kita berbicara gender dari sini kita membahas mengenai beragam gender.
3. Biologi Sex
Jadi ada Female dan Male.tetapi diantara kalian secara biologis ada male dan female yang disebut dengan inter sex .mungkindiantara kalian pernah mendengar dengan istilah hermaprodit dan ada yang memiliki dua organ dan itu statistik dengan kelainan.diantara seribu populasi ada yang memiliki dua organ di tengah-tengah intersex.ini nanti biasanya nanti dewasa itu akan yang berhubungan dengan sosialisasi yang memutuskan apakah dia laki-laki ataukah dia perempuan.kemudian terapi hormonal yang biasanya melakukan operasi dan dia menentukan saya laki-laki atau perempuan.
4. Sex oriental
Ini yang paling kontroversional.jadi ada yang namanya homosexual .jadi oriental itu berkaitan dengan soapa lebih kita berbicara soal seksual dengan lawan jenis dengan heterosexual itu sudah menjadi hal yang biasa heteromatorifitas seluruh orientasi kecuali dengan pemyimpangan .dan juga memiliki ketertarikan dengan homosexual atau yang sering kita dengar dengan kedua-duanya yang sering di sebut dengan Bisexual.selama ini yang kita sering berbicara soal heterosexual .
Ragam Gender di Indonesia
SUKU / WILAYAH |
RAGAM GENDER |
Bugis |
Oroane (laki-laki) Makkunarai (perempuan) Calalabai (laki-laki menyerupai perempuan) Calalai (perempuan menyerupai laki-laki) Bissua (pendeta androgini)
|
Toraja |
Selain laki-laki dan perempuan dikenal gender ke tiga yang disebut Burake Tambolang
|
Ponorogo |
Praktik Homoseksual (Warok Gemblak) |
Papua |
Laki-laki berhubungan seksusal dengan laki-laki lain untuk menunjukan identitas laki-lakinya
|
Jawa Timur |
Ludruk dan wayang orang>peran perempuan dimainkan laki-laki atau sebaliknya |
“ Keragaman gender itu bukan dari barat seperti yang kita pahami sebelumnya,akan tetapi memang sebuah teori gender .konstruksi tidak semata-mata berhenti pada anda sosiolog ekspresi tidak berhenti disitu saja kemudian nilai nyanitu berbeda bahwa maskulin itu lebih tinggi kalau feminim itu lebih rendah kemudian itu mempengaruhi relasi menjadi posisi rendah.relasi kekuasaan yang tidak seimbang karena ketidak adilan terjadi perempuan di lecehkan,perempuan mengalami kekerasan dalam berumah tangga,perempuan mengakami pelecahan seksual di kampus,di jalan raya,kekerasan pada saat pacaran karena konsekuensinya banyak untuk mempengaruhi relasi” tutur penjelasan dari pemateri.
Antusias dari para peserta Diskusi eLSiS ini memberikan beberapa pertanyaan mengenai seputar Gender,diantaranya:
- Alifa Alang D.: izin bertanya pak, apabila seseorang telah melakukan operasi pergantian jenis kelamin, apakah penamaan sex nya mengikuti perubahan yang baru atau tetap mengikuti jenis kelamin bawaan pak?
ð Ya saya kira ini teknologi ya yang kemudian bisa memfasilitasi temen-temen yang berada ditengah tengah tadi, ada yang interseks, kasus mengenang, kasus ya ada banyak sekali kasus kasus seperti itu. Lalu kemudian ada yang melakukan operasi secara teknologi karena misalnya dia mengidentifikasi dirinya dan merasa bahwa dia itu tidak in line dengan identitas gendernya, jadi dia misalnya limen tapi dia merasa dirinya laki-laki, kemudian ekspresinya juga, dia maskulin sebaliknya, dia yang tidak in line. Kemudian yang in line temen-temen mungkin istilahnya chess gender, dia yang antara istilahnya gendernya dan gender ekspresinya itu sejalan, dia laki-laki, dia maskulin, dia itu seksual, dia itu menyukai, itu namanya chess. Biasanya yang melakukan operasi itu adalah mereka yang antara in between, dia bisa gender queer, transgender atau yang berada di interseks, kemudian dia melakukan operasi. Seperti dilakukan oleh dorce misalnya. Ada yang kemudian sekarang dukcapil itu memberikan ktp kepada transgender itu memungkinkan untuk menyebutkan dalam ktpnya sebagai transgender. saya kira itu jawaban saya terkait dari pertanyaan tadi.
- Alfian Azizi: Bagaimana cara mengetahui gender seseorang, ketika lingkungan seseorang sendiri menghambat berekspresi?
ð Ini memang tidak mudah ya, kalau misalnya seseorang itu sebenarnya didalam kehidupan sosial dia itu, dia berpura-pura, karna normanya tidak memungkinkan untuk kemudian terbuka mengungkap identitas gender dia. Maka ada istilah temen temen yang mereka adalah identitas gendernya adalah laki laki, kemudian ekspresi gendernya adalah maskulin, tadi orientasi seksualnya adalah homo seksual. Norma sosial tidak memungkinkan dia untuk membuka diri. Maka dia seringkali menyembunyikan orientasi seksualnya, kemudian dia berpura-pura conform atau sama dengan norma norma sosial yang berlaku. Dia mengidentifikasi sebagai laki laki, ekspresinya juga maskulin, orientasinya adalah hetero seksual. Dan tidak sedikit yang kemudian dia menikah dengan perempuan karena alasan alasan yang memenuhi norma sosial di kehidupan perkawinannya menjadi rumasa. Maka ada istilahnya yang disebut dengan speak up. Mereka itu tidak mudah untuk speak up karena norma sosialnya melihat mereka sebagai penyimpangan dan konsekuensinya berat karena ada sanksi, sanksi eksklusif. Dan itu biasanya konsekuensinya banyak, bullying, kekerasan, pengucilan, diskriminasi, pelanggaran hak-hak sipil sebagai warga negara dan sebagainya. Didalam perspektif agama dan ini tantangan kita. contohnya adalah terhadap kelompok pesantren wali juki, mereka yang tidak memiliki pemikiran progresif, mereka membutuhkan pemikir-pemikir agama yang progresif agar mereka itu memiliki tempat didalam agamanya, maka biasanya orang yang mengenali identitas itu atau dia yang memang berani atau siap menerima resiko. karna norma sosialnya sangat berat yang disebut dengan heteronormativitas, hanya mengakui relasi relasi heteroseksual. Jadi pesan saya yang pertama adalah kita taruh dulu perspektif agama untuk memungkinkan kita untuk berdiskusi karena kalau sudah menggunakan agama kita tidak berdiskusi, berhenti, dan kita tidak akan pernah tahu dan kita tidak pernah paham diskusi ini yang berkembang diluar sana
- Khilya Melina Tsalisia : Saya pernah baca, untuk konstruksi gender sendiri itu terkadang menyudutkan perempuan pak, itu bagaimana biar kita bisa mengatasinya?
ð Saya kira ini pertanyaan penting, karena ternyata kita tidak hanya dibedakan berdasarkan jenis kelamin kita, ternyata pembedaan itu juga diikuti dengan pemberian nilai berbeda. Jadi problemnya itu pemberian peran dan tanggung jawab tidak diikuti dengan nilai nilai, perempuan dengan lebih rendah dan laki laki dengan lebih tinggi. Dalam relasi yang kuasa seperti ini, ada yang menjadi kuasa ada yang dikuasai, dia akan menciptakan resiko resiko kekerasan, diskriminasi, sub ordinasi, dan lain sebagainya. Bagaimana caranya? Caranya adalah kita mengkritik, membuka mengkritisi nilai nilai gender yang diberlakukan kepada laki laki dan perempuan dengan mengklarifikasi bahwa ada yang dikonstruksi secara sosial yang sebenarnya itu bersifat dinamis dan tidak bisa diungkap. Maka diluar persoalan yang biologis, menstruasi, melahirkan, produksi sperma, itu sesuatu yang bisa dilakukan oleh laki laki dan perempuan. Menjadi pemimpin, bekerja disektor publik dan segala macem, jenis kelamin tidak boleh menghalangi orang untuk misalnya berpartisipasi, jenis kelamin tidak boleh menghalangi orang untuk mendapatkan perlindungan dari perlakuan kekerasan, jenis kelamin tidak boleh menghalangi orang untuk bisa berkompetisi tempatik konstitusi strategis, mulai dari ketua hmj, ketua senat, ketua bem, ketua rayon, ketua komisariat, ketua cabang dan seterusnya. Karena dengan cara begitu, laki laki akan melihat perempuan sama seperti dirinya, laki laki akan melihat perempuan memiliki hasrat dan kedudukan yang sama, laki laki akan melihat perempuan dengan cara hormat dan respect . kemudian begitu, laki laki dan perempuan itu bisa saling menghormati, menghargai satu sama lain dan tidak melakukan perlakuan perlakuan yang tidak adil.
Komentar
Posting Komentar