Pelatihan Proposal Penelitian secara Daring oleh HMJ Sosiologi UIN Walisongo

Proses pelatihan proposal penelitian secara daring

Departemen WACANA HMJ Sosiologi mengadakan acara pelatihan proposal penelitian secara daring pada 2 Oktober 2020. Acara yang dilakukan melalui
platform google meet tersebut, dimoderatori oleh Akhmad Rohendi selaku anggota WACANA HMJ Sosiologi dan pemateri dihadiri oleh Luqman Sulistiyawan, S.Sos. yang merupakan alumni FISIP UIN Walisongo tahun 2020. Pemateri juga merupakan pimpinan umum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Reference selama dua periode.

Dalam acara pelatihan tersebut, pemateri memaparkan tentang sistematika penulisan proposal penelitian kualitatif yang lebih deskriptif mengenai fenomena yang  ada. Menurut pemateri, adapun sistematikanya ialah sebagai berikut :

1.       Judul

Judul berfungsi untuk memusatkan dan mengarahkan pada penelitian yang dikaji.

2.       Latar Belakang

Berisi alasan dari penelitian yang dilakukan. Seringkali peneliti merasa kebingungan ketika membuat latar belakang, maka pemateri menyampaikan bahwa ada baiknya peneliti membuat outline terlebih dahulu, poin-poin di dalamnya bisa memudahkan untuk membuat latar belakang. Lalu, tentukan idealnya seperti apa. Setelah itu, diberi pengantar yang mengarahkan kita pada penulisan penelitian tersebut.

3.       Rumusan Masalah

Berisi pertanyaan umum terkait penelitian. Pertanyaan yang dibuat jangan terlalu detail, idealnya berisi 2 atau 3 pertanyaan, dan biasanya dimulai dengan pertanyaan “Bagaimana?” karena hal tersebut bisa membuat penjabaran isu yang lebih kompleks.

4.       Tujuan Penelitian

Berisi tujuan dari penelitian yang dilakukan sesuai dengan rumusan masalah yang sudah dibuat.

5.       Manfaat Penelitian

Di dalamnya terbagi menjadi dua, yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis kaitannya dengan akademis, seperti menjadi referensi kepustakaan bagi peneliti lainnya. Sedangkan manfaat praktis yaitu manfaat langsung yang didapat dari penelitian tersebut.

6.       Tinjauan Pustaka

Berfungsi sebagai kajian untuk menambah referensi, menghindari plagiasi, dan untuk melihat perbedaan yang dilakukan peneliti dengan penelitian sebelumnya yang membahas isu atau fenomena yang sama. Pada umumnya minimal berisi 5 pustaka yang berbeda.

7.       Metode Penelitian

Di dalamnya terbagi menjadi jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data. Contoh jenis penelitian di dalam penelitian kualitatif ialah dengan pendekatan fenomenologi atau studi kasus. Sumber data terbagi menjadi dua, yaitu primer merupakan sumber pokok dan sekunder yaitu sumber data pendukung. Adapun teknik pengumpulan data di antaranya ialah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian, teknik analisis data juga terbagi menjadi dua, yaitu induktif dan deduktif, di mana induktif ialah analisis dari hal khusus ke umum sedangkan deduktif kebalikannya, dari hal umum ke khusus.

8.       Daftar Pustka

Pada bagian ini bertujuan untuk menyantumkan sumber atau referensi terkait penulisan. Bila tidak ditulis, maka hal tersebut merupakan tindakan pencurian karya orang lain (plagiat).

Luqman Sulistiyawan juga menyampaikan bahwa ''setiap universitas bahkan setiap dosen memiliki ketentuannya masing-masing. Ketika melakukan penelitian, jangan sampai buta lapangan nanti tidak kompleks. Lanjutnya, penelitian yang dilakukan tidak hanya mendeskripsikan saja tetapi juga harus menarik, dan peneliti harus memilih satu sudut pandang agar terfokuskan. Lalu, EYD juga harus diperhatikan'', tuturnya.

Kemudian, dilanjutkan membuka sesi tanya jawab bersama beberapa peserta. Salah satunya, Amelia Alfi bertanya mengenai data dalam teknik analisis data itu diperoleh dari data mana, dan pemateri menjawab, ''data tersebut merupakan hasil dari teknik pengumpulan data yang bisa dilakukan dengan cara wawancara, observasi, atau dokumentasi yang kemudian dianalisis, bisa secara induktif atau deduktif. Agar menganalisisnya lebih tajam, lebih baik dibantu dengan satu teori saja yang terkait dengan femonema yang dikaji'', tambahnya.

Di akhir acara, setelah moderator mereview materi yang sudah dipaparkan, pemateri menyampaikan pesan, ''teman-teman harus tetap belajar. Walaupun pandemi, juga harus tetap semangat. Teknologi sudah mendukung, jangan jadikan wabah pandemi sebagai alasan untuk tidak belajar'', tuturnya.


Penulis : Aisyah Mumtaz Yusriyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Inisiatif membangun kekuatan intelektual, Departemen Pendidikan dan Penalaran (PILAR) HMJ Sosiologi FISIP UIN Walisongo Semarang mengadakan kelas penelitian di Desa Merbuh, Kecamatan SIngorojo, Kabupaten Kendal

HMJ Sosiologi mengadakan acara Pekan Ceria yang dilaksanakan di Kelurahan Bandarharjo, Kota Semarang

HMJ Sosiologi menggelar acara eLSiS dengan tema "Analisis Kebijakan Pemerintah Terhadap Pengendalian Harga Kebutuhan Pokonya"