MAHASISWA DAN MAHASANTRI KALAU BISA KEDUANYA, KENAPA TIDAK!
MAHASISWA
DAN MAHASANTRI
KALAU
BISA KEDUANYA, KENAPA TIDAK!
Gambar 1.0: Sumber (darunnajah.com)
“Mahasiswa dan Mahasantri” sebuah kata yang tidak asing
lagi di telinga kita. Mahasiswa yang identik
dengan tugas-tugas menumpuk dari dosen. Dan di sisi lain, Mahasantri yang identik
dengan peraturan-peraturan di pesantren. Keduanya adalah kegiatan yang sama-sama
membutuhkan tenaga dan fikiran.
Menurut kalian menjadi santri sambil kuliah, enak nggak
sih?
Banyak orang menganggap menjadi santri itu sulit, apalagi sambil kuliah. Setiap pondok pesantren pasti
mempunyai peraturan tersendiri, baik peraturan umum maupun peraturan khusus.
Peraturan umum itu sifatnya lebih ke
peraturan pondok pada umumnya misalnya jamaah, batas keluar malam, dan
masih banyak lagi. Sedangkan peraturan khusus sifatnya lebih ke ciri khas dari
pondok pesantren itu sendiri misalnya
batas pulang kampung, metode pembelajaran dan lain sebagainya. Jika orang
menganggap di pondok pesantren itu banyak kegiatan, Iya itu memang benar.
Semua itu tergantung kita sendiri yang menjalani. Kalau
kita menganggap di pesantren itu sulit, maka akan sulit. Begitupun sebaliknya, apabila
kita menganggap di pesantren itu mudah maka akan mudah juga. Mahasiswa disibukkan
dengan tugas-tugas kuliah yang menumpuk, belum lagi kegiatan pondok yang tidak
kalah sibuknya. Seperti halnya mengaji, jamaah, piket, dan kegiatan rutinan
lainnya. Hadapi semua peraturan pesantren dengan santai dan ikhlas.
Bagaimana agar
keduanya berjalan efektif?
Berlatihlah mengatur waktu dengan baik dan tepat, dari
bangun tidur sampai tidur lagi. Lalu mengira-ngira kegiatan apa saja yang akan
dilakukan seharian ini, dengan tetap mendahulukan kegiatan-kegiatan yang penting, dan tidak
meninggalkan kegiatan yang lain.
Nah, apabila waktu yang kita atur tadi tidak sesuai dengan
ekspektasi, maka tidak masalah, jadikan ini sebagai pembelajaran bahwa waktu
bagaikan pedang. Tapi, setidaknya kita sudah tahu apa rencana kita ke depan dan
apa saja kegiatan yang kita lakukan nantinya. Pada intinya walaupun santri,
kita harus tetap mengutamakan kewajiban sebagai mahasiswa dan pandai-pandailah
mengatur waktu antara kuliah dan kegiatan pesantren.
Penulis: Khalimatussa’diyyah
kereeenn
BalasHapus